KHON KAEN - Sekira 200 prajurit Thailand menggerebek sebuah apartemen yang disewa oleh massa kelompok "Kaus Merah". Sekira 21 orang yang dikenal sebagai pendukung Dinasti Shinawatra ini berhasil ditangkap.
Selain menahan massa pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, pihak berwenang pun berhasil menyita dua buah granat. Mereka juga menahan dua tabung gas, yang tidak jelas kegunaannya.
Beberapa dari pendukung Thaksin yang berhasil di tahan ini, terdapat dua orang perempuan. Pihak militer masih menyelidiki apa keterkaitan kedua perempuan tersebut dengan kelompok "Kaus Merah".
Namun kedua perempuan yang diketahui bernama Prathin Junket dan Meechai Muangmontree mengaku menyewa seluruh bangunan empat lantai tersebut. Mereka mengaku mendapatkan perintah dari pimpinan demo "Kaus Merah" untuk bersiap melawan kudeta militer.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (24/5/2014), selain diminta melakukan persiapan, kedua perempuan ini mengaku diperintahkan untuk menciptakan insiden sebagai bagian perlawanan terhadap militer.
Setelah militer melakukan kudeta pada Kamis 22 Mei 2014 lalu, perlawanan timbul menentang tindakan militer tersebut. Jumat 23 Mei 2014, ratusan warga -termasuk mahasiswa- berkumpul di pusat Kota Bangkok untuk mendukung kudeta.
Tetapi mereka tidak mendukung Thaksin maupun adiknya, Yingluck Shinawatra yang baru saja ditahan oleh militer. Mereka justru berjanji akan tetap melakukan demo hingga militer lengser dari kekuasaan. Pada akhirnya, protes tersebut bisa dihentikan dan massa dibubarkan dengan satu orang ditangkap.
Militer juga memperhatikan daerah yang dikenal sebagai basis pendukung Dinasti Shinawatra di wilayah Utara. Pergerakan dari "Kaus Merah" dikhawatirkan bisa memicu kerusuhan besar seperti halnya pada 2009 lalu. (faj)
Selain menahan massa pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, pihak berwenang pun berhasil menyita dua buah granat. Mereka juga menahan dua tabung gas, yang tidak jelas kegunaannya.
Beberapa dari pendukung Thaksin yang berhasil di tahan ini, terdapat dua orang perempuan. Pihak militer masih menyelidiki apa keterkaitan kedua perempuan tersebut dengan kelompok "Kaus Merah".
Namun kedua perempuan yang diketahui bernama Prathin Junket dan Meechai Muangmontree mengaku menyewa seluruh bangunan empat lantai tersebut. Mereka mengaku mendapatkan perintah dari pimpinan demo "Kaus Merah" untuk bersiap melawan kudeta militer.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (24/5/2014), selain diminta melakukan persiapan, kedua perempuan ini mengaku diperintahkan untuk menciptakan insiden sebagai bagian perlawanan terhadap militer.
Setelah militer melakukan kudeta pada Kamis 22 Mei 2014 lalu, perlawanan timbul menentang tindakan militer tersebut. Jumat 23 Mei 2014, ratusan warga -termasuk mahasiswa- berkumpul di pusat Kota Bangkok untuk mendukung kudeta.
Tetapi mereka tidak mendukung Thaksin maupun adiknya, Yingluck Shinawatra yang baru saja ditahan oleh militer. Mereka justru berjanji akan tetap melakukan demo hingga militer lengser dari kekuasaan. Pada akhirnya, protes tersebut bisa dihentikan dan massa dibubarkan dengan satu orang ditangkap.
Militer juga memperhatikan daerah yang dikenal sebagai basis pendukung Dinasti Shinawatra di wilayah Utara. Pergerakan dari "Kaus Merah" dikhawatirkan bisa memicu kerusuhan besar seperti halnya pada 2009 lalu. (faj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar