JAKARTA - Lulusan Teknik Sipil salah satu unversitas di Bandung ini berhasil membuat brand sepatu melalu media online, Brodo. Owner brand sepatu Brodo, Yukka Harlanda berbagi kisah suksesnya dalam menekuni bisnis tersebut.
Saat itu Yukka masih menjadi mahasiswa. Pertama kali membuat sepatu berjumlah lima pasang di Cibaduyut. Pasar pertamanya dilakukan kepada teman-teman di kampusnya.
"Saya tanya ke teman-teman, bagus atau enggak? Eh katanya bagus ya udah dibayar deh," ujar Yukka.
Dirinya pun memulai bisnis tersebut bersama dengan dua temannya bermodal uang senilai Rp1.000.000. Dengan modal tersebut, bisnisnya terus berjalan dengan terus memutar modal dan pendapatannya.
"Saya bikin sepatu dari uang sepatu yang terjual, dibuat lagi, jual lagi, buat lagi, gitu-gitu deh awalnya," jelasnya dengan santai.
Menurutnya untuk orang yang baru mau memulai bisnisnya tidak salahnya jika memanfaatkan media online. "Waktu itu saya mulai di facebook, kaskus, twitter, iseng upload-upload foto sepatu terus di tag-tagin ke teman, pokoknya yang gratis-gratis manfaatin deh," ungkapnya.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Yukka sempat berhenti dari bisnisnya dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya. Namun, dirinya tak bisa pindah dari bisnisnya yang telah dikembangkan.
Dirinya pun melanjutkan bisnis tersebut, hingga permintaan Sepatu Brodo melalui media online meningkat. Tak puas dari itu, dirinya mulai mendistribusikan sepatu-sepatunya ke distribution outlet (distro).
"Kita pernah coba sistem penjualan online dan offline, dua-duanya pernah kita jalanin tapi ternyata penjualannya lebih besar melalui online, jadi kita putusin hanya jual sepatu brodo di website saja," paparnya.
Saat ini, Yukka sudah memiliki 75 karyawan baik yang bekerja full timemaupun yang paruh waktu.
Kunci sukses Yukka bisa mengembangkan bisnisnya dalam kurun waktu 3 tahun adalah memperlakukan customer layaknya teman. "Ini mungkin terkesan biasa, tapi percaya deh ketika kita memperlakukan pelanggan kita dengan baik dan menganggapnya sebagai teman, itu bisa bikin mereka nyaman beli barang di kita. Harapannya tentu dengan begitu mereka akan bercerita ke teman-temannya yang lain kalau beli produk di kita itu pelayanannya bagus," ujarnya membocorkan rahasia sukses.
Sepatu Brodo sempat mendapat permintaan dari Jepang dan Amerika Serikat. Namun menurut Yukka prosesnya yang rumit membuat Ia menutup permintaan dari luar negeri. "Karena prosesnya itu ribet banget sekarang kita lagi menutup diri untuk permintaan dari luar negeri," tandasnya. (rzk)
Saat itu Yukka masih menjadi mahasiswa. Pertama kali membuat sepatu berjumlah lima pasang di Cibaduyut. Pasar pertamanya dilakukan kepada teman-teman di kampusnya.
"Saya tanya ke teman-teman, bagus atau enggak? Eh katanya bagus ya udah dibayar deh," ujar Yukka.
Dirinya pun memulai bisnis tersebut bersama dengan dua temannya bermodal uang senilai Rp1.000.000. Dengan modal tersebut, bisnisnya terus berjalan dengan terus memutar modal dan pendapatannya.
"Saya bikin sepatu dari uang sepatu yang terjual, dibuat lagi, jual lagi, buat lagi, gitu-gitu deh awalnya," jelasnya dengan santai.
Menurutnya untuk orang yang baru mau memulai bisnisnya tidak salahnya jika memanfaatkan media online. "Waktu itu saya mulai di facebook, kaskus, twitter, iseng upload-upload foto sepatu terus di tag-tagin ke teman, pokoknya yang gratis-gratis manfaatin deh," ungkapnya.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Yukka sempat berhenti dari bisnisnya dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya. Namun, dirinya tak bisa pindah dari bisnisnya yang telah dikembangkan.
Dirinya pun melanjutkan bisnis tersebut, hingga permintaan Sepatu Brodo melalui media online meningkat. Tak puas dari itu, dirinya mulai mendistribusikan sepatu-sepatunya ke distribution outlet (distro).
"Kita pernah coba sistem penjualan online dan offline, dua-duanya pernah kita jalanin tapi ternyata penjualannya lebih besar melalui online, jadi kita putusin hanya jual sepatu brodo di website saja," paparnya.
Saat ini, Yukka sudah memiliki 75 karyawan baik yang bekerja full timemaupun yang paruh waktu.
Kunci sukses Yukka bisa mengembangkan bisnisnya dalam kurun waktu 3 tahun adalah memperlakukan customer layaknya teman. "Ini mungkin terkesan biasa, tapi percaya deh ketika kita memperlakukan pelanggan kita dengan baik dan menganggapnya sebagai teman, itu bisa bikin mereka nyaman beli barang di kita. Harapannya tentu dengan begitu mereka akan bercerita ke teman-temannya yang lain kalau beli produk di kita itu pelayanannya bagus," ujarnya membocorkan rahasia sukses.
Sepatu Brodo sempat mendapat permintaan dari Jepang dan Amerika Serikat. Namun menurut Yukka prosesnya yang rumit membuat Ia menutup permintaan dari luar negeri. "Karena prosesnya itu ribet banget sekarang kita lagi menutup diri untuk permintaan dari luar negeri," tandasnya. (rzk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar