Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya
Chandra Surapaty mengatakan, Indonesia saat ini masih kekurangan 60 ribu
tenaga penyuluh di lapangan. Akibatnya pelaksanaan program keluarga
berencana di Tanah Air terkendala.
"Dari kebutuhan sekitar 80 ribu orang, saat ini petugas lapangan hanya sekitar 20.000 orang," ujar Surya saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Sukoharjo, Rabu (5/8).
Menurut Surya saat ini seorang petugas penyuluh lapangan bisa melayani empat hingga lima desa. Padahal idealnya satu petugas hanya melayani satu desa. Kondisi ini, lanjut Surya berdampak signifikan terhadap keberlangsungan program KB.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Surya mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah di setiap kota dan kabupaten di Indonesia. Sedangkan untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah, Surya menyebut kekurangan sebanyak 6 ribu penyuluh lapangan.
"Kekurangan ini secara bertahap akan kita upayakan ditambah hingga mencapai angka ideal," katanya.
Menurut Surya, peran penyuluh lapangan dipandang penting untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Kendati demikian dia mengklaim penyuluh lapangan sudah sukses meskipun belum maksimal, mengingat cakupan wilayahnya masih terlalu luas.
"BKKBN mempunyai rencana merekrut tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 2017. Dengan sistem ini, semua petugas penyuluh akan berada di bawah naungan BKKBN Pusat yang ditugaskan di masing-masing kabupaten," jelasnya.
"Dari kebutuhan sekitar 80 ribu orang, saat ini petugas lapangan hanya sekitar 20.000 orang," ujar Surya saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Sukoharjo, Rabu (5/8).
Menurut Surya saat ini seorang petugas penyuluh lapangan bisa melayani empat hingga lima desa. Padahal idealnya satu petugas hanya melayani satu desa. Kondisi ini, lanjut Surya berdampak signifikan terhadap keberlangsungan program KB.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Surya mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah di setiap kota dan kabupaten di Indonesia. Sedangkan untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah, Surya menyebut kekurangan sebanyak 6 ribu penyuluh lapangan.
"Kekurangan ini secara bertahap akan kita upayakan ditambah hingga mencapai angka ideal," katanya.
Menurut Surya, peran penyuluh lapangan dipandang penting untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Kendati demikian dia mengklaim penyuluh lapangan sudah sukses meskipun belum maksimal, mengingat cakupan wilayahnya masih terlalu luas.
"BKKBN mempunyai rencana merekrut tenaga kontrak untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 2017. Dengan sistem ini, semua petugas penyuluh akan berada di bawah naungan BKKBN Pusat yang ditugaskan di masing-masing kabupaten," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar