Serangan Taliban ke Sekolah Pakistan Renggut 142 Nyawa - Media Multi Cahya

Serangan Taliban ke Sekolah Pakistan Renggut 142 Nyawa

Share This
PESHAWAR – Penyanderaan yang dilakukan kelompok militan Taliban terhadap para siswa dan para guru di sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan, telah berubah menjadi aksi pembunuhan masal. Hingga berita ini ditayangkan, setidaknya sudah 142 orang tewas terbunuh, 132 di antaranya para pelajar.
Selain itu, 120 pelajar dikabarkan terluka. Saat diserang, terdapat sekira 500 orang di dalam sekolah. Ini adalah aksi penyerangan paling mematikan dalam sejarah Pakistan, apalagi yang menjadi target serangan operasi kali ini adalah anak-anak. Salah seorang korban selamat, Shahrukh Khan (16), yang tertembak di kaki, menyatakan berhasil lolos dari maut setelah berpura-pura mati.
"Tentara memberondong tembakan ke arah para siswa. Saya hanya berbaring dan menutup mata berpura-pura seolah sudah tewas,” ujar Khan di sebuah rumah sakit di Peshawar.
Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (16/12/2014), tentara Pakistan sudah berupaya untuk memukul mundur tentara Taliban keluar dari sekolah. Namun, upaya tersebut belum berhasil dan kontak senjata masih terus berlangsung. Dalam pertempuran ini dilaporkan tujuh pasukan Taliban berhasil ditembak mati, sementara dari pihak militer Pakistan jatuh empat korban.
Taliban pun telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan mematikan ini. Juru bicara mereka, Muhammad Khorasani, menyatakan pasukannya telah diperintahkan untuk melepaskan para pelajar yang masih kecil, tapi membunuh pelajar lain yang usianya lebih tua.
“Serangan ini merupakan pembalasan atas operasi militer Pakistan terhadap Taliban dan para sekutunya di wilayah utara Waziristan,” ujar Khorasani.
Dia mengungkapkan, operasi militer Pakistan telah mengakibatkan anggota keluarga mereka terbunuh dan serangan ini merupakan pembalasan atas kematian mereka.
Mayor Jenderal Asim Saleem Bajwa menyatakan seluruh penyerang bersenjata lengkap dan memasang rompi bom ditubuhnya. Dia menyesalkan aksi pembalasan ini dan menganggapnya tidak adil karena melibatkan orang-orang tak bersenjata bahkan anak-anak dalam pertempuran. Lantaran itu dia meyakini para penyerang tidak akan menyisakan para sandera.
Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk aksi ini. Dia mengatakan tidak pantas aksi terorisme ditujukan kepada anak-anak. “Ini adalah tragedi nasional. Mereka adalah anak-anak saya,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages