Isi Surat Pengunduran Diri Gus Mus dari Rais Aam NU - Media Multi Cahya

Isi Surat Pengunduran Diri Gus Mus dari Rais Aam NU

Share This
SURABAYA - KH A Mustofa Bisri mengundurkan diri dari Jabatan Rais Aam. Gus Mus begitu disapa menyampaikan surat pengunduran diri dalam bentuk huruf pegon. Surat tersebut dibacakan langsung di hadapan muktamirin oleh pimpinan sidang pleno penetapan Rais Aam dan Pemilihan Ketua Umum, Kamis (6/8/2015) dini hari.
"Kami sudah menerima surat tentang ketidaksediaan Gus Mus untuk menjadi Rais Aam. Maka jabatan Rais Aam diserahkan kepada wakilnya yakni KH Ma'ruf Amin," kata Pimpinan Sidang, Ahmad Muzakki di hadapan Muktamirin di Alun-alun Jombang.
Berdasarkan surat dari Gus Mus, alasan pengunduran dirinya karena kuatnya pertarungan saling dukung mendukung calon siapa yang duduk di jabatan Rais Aam. Dalam Muktamar ke-33 NU Jombang ini ada kelompok A dan Kelompok B yang sama-sama menginginkan calonnya menang.
Oleh karena itu, demi kemaslahatan jam'iyyah dan sekaligus mengayomi kedua belah pihak yang bersaing tersebut, sebaiknya ahlul halli wal 'aqdi tidak memilih dua nama yang dijagokan kedua belah pihak tersebut (A maupun B).
Berikut isi Surat Gus Mus dalam tulisan huruf latin :
Bismillahirrohmanirrohim
Hadrotil afadlil sadati almasyayikh ahlul halli wal'aqdi
al'aizzak- hafidhokumullah
Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
wa ba'd:
Seperti kita ketahui muktamar sekarang ini diwarnai oleh sedikit kisruh yang bersumber dari adanya dua kelompok yang masing-masing menginginkan jagonya lah yang menjadi Rais Aam. Satu berusaha memengaruhi muktamirin untuk memilih A, satunya lagi B dan sistim "Ahlul Halli Wal'Aqdi" pun dianggap sebagai alat oleh salah satu kelompok tersebut. 
Oleh karena itu, demi kemaslahatan jam'iyyah dan sekaligus mengayomi kedua belah pihak yang bersaing tersebut. Sebaiknya, ahlul halli wal 'aqdi tidak memilih dua nama yang dijagokan kedua belah pihak tersebut (A maupun B).
Jabatan Rais Aam biarlah diserahkan kepada salah satu dari ahlul halli wal 'aqdi yang paling mendekati kriteria (Afqohumum waakbaruhum...)
Sedangkan untuk ketua umum tanfidziyah biarlah Rais Aam terpilih merestui semua calon agar muktamirin bisa bergembira memilih pilihan sendiri-sendiri.
Terima kasih dan mohon maaf.
Huruf pegon sendiri merupakan huruf yang digunakan di kalangan pesantren. Huruf pegon ini berdasarkan huruf Arab yang ketika dibaca sama seperti bahasa Indonesia atau bahasa Jawa. (awl)

Tidak ada komentar:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages