Mantan wasit Liga Super Indonesia musim 2014 lalu, Solihin, mengatakan pernah mendapatkan tawaran suap dalam memimpin sebuah pertandingan. Tawaran itu untuk memenangkan salah satu kesebelasan yang akan ia pimpin dalam kompetisi Liga Super Indonesia.
Namun, Solihin mengaku tak pernah mau menerima tawaran itu. "Berupa iming-iming saja. Saya tak pernah mau dan menerima," ujar wasit Solihin di Yogyakarta, Rabu (29/7/2015) malam.
Solihin mengungkapkan, dalam satu musim, ia bisa memperoleh tawaran dari empat hingga lima klub di ISL. Solihin tak mengetahui berapa jumlah nominal yang akan diberikan jika ia menerima.
Diperkirakan, nominal yang ditawarkan dari klub yang hendak menyuap akan lebih besar menjelang pertandingan semifinal.
"Menjelang laga semifinal biasannya tinggi. Tak perlu menjelaskan apa alasan saya menolak. Ini sudah pilihan saya," kata dia.
Ia menegaskan, semboyan fair play dalam kompetisi sepak bola harus dijunjung tinggi agar tak hanya menjadi semboyan kosong. Sepak bola Indonesia, kata dia, perlu perbaikan agar lebih bermartabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar