MENJADI PNS mungkin memang terlihat begitu nyaman di
mata masyarakat. Memiliki gaji yang tetap, terlebih lagi untuk PNS yang
mendapat sertifikasi. Namun, menjadi PNS tidak semudah dan tidak seindah
itu. Banyak hal menyedihkan yang tak terlihat dari pekerjaan itu.
PNS “katanya” makmur, tetapi banyak juga yang memiliki tumpukan utang di bank. Biasanya hal tersebut terjadi pada PNS yang sudah tua. Seharusnya mereka berhak mendapatkan gaji sertifikasi atas pengabdian terhadap bangsa dan negara. Gaji sertifikasi ini pun menjadi agenda yang paling dinanti. Akan tetapi, mereka dikecewakan dengan pengumuman yang menyatakan gaji sertifikasi diundur, diundur, dan terus diundur. Entah apa sebabnya. Karena kekurangan biaya hidup, akhirnya mereka memutuskan berutang di bank untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Banyak berita menyebutkan bahwa PNS tidak utuh dan serius dalam menjalankan kewajibannya sebagai abdi bangsa dan negara, tetapi terus mendapatkan gaji. Berita tersebut menurut saya tidak sepenuhnya benar karena tidak semua PNS berhati licik. Banyak PNS yang memang memang berniat mengabdi pada Indonesia. Apalagi, meski belum dilaksanakan secara menyeluruh di berbagai daerah, sistem penetapan gaji untuk PNS kini sudah cukup ketat. Misalnya, apabila ada PNS, sebut saja guru, telat hadir di sekolah, maka secara langsung gaji mereka akan terpotong sekian persen, . Begitu pula jika mereka tidak hadir.
Selain itu, perlu diketahui bahwa anak-anak dengan orangtua PNS biasanya sulit untuk mendapatkan beasiswa karena dipandang sudah sangat mampu, meskipun tidak selamanya seperti itu. Jadi, menurut saya, menjadi PNS tidak selalu nikmat. Gaji besar menggantung di langit dan sulit digapai.
Aminah Nur Habibah
Sastra Indonesia
Universitas Indonesia
PNS “katanya” makmur, tetapi banyak juga yang memiliki tumpukan utang di bank. Biasanya hal tersebut terjadi pada PNS yang sudah tua. Seharusnya mereka berhak mendapatkan gaji sertifikasi atas pengabdian terhadap bangsa dan negara. Gaji sertifikasi ini pun menjadi agenda yang paling dinanti. Akan tetapi, mereka dikecewakan dengan pengumuman yang menyatakan gaji sertifikasi diundur, diundur, dan terus diundur. Entah apa sebabnya. Karena kekurangan biaya hidup, akhirnya mereka memutuskan berutang di bank untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Banyak berita menyebutkan bahwa PNS tidak utuh dan serius dalam menjalankan kewajibannya sebagai abdi bangsa dan negara, tetapi terus mendapatkan gaji. Berita tersebut menurut saya tidak sepenuhnya benar karena tidak semua PNS berhati licik. Banyak PNS yang memang memang berniat mengabdi pada Indonesia. Apalagi, meski belum dilaksanakan secara menyeluruh di berbagai daerah, sistem penetapan gaji untuk PNS kini sudah cukup ketat. Misalnya, apabila ada PNS, sebut saja guru, telat hadir di sekolah, maka secara langsung gaji mereka akan terpotong sekian persen, . Begitu pula jika mereka tidak hadir.
Selain itu, perlu diketahui bahwa anak-anak dengan orangtua PNS biasanya sulit untuk mendapatkan beasiswa karena dipandang sudah sangat mampu, meskipun tidak selamanya seperti itu. Jadi, menurut saya, menjadi PNS tidak selalu nikmat. Gaji besar menggantung di langit dan sulit digapai.
Aminah Nur Habibah
Sastra Indonesia
Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar