SINGAPURA - Emas global berhasil mempertahankan kenaikan tajam dari sesi sebelumnya. Kenaikan emas global terjadi lantaran dolar Amerika Serikat (AS) mulai tertekan lantaran pernyataan oleh bank sentral AS yang akan menghentikan stimulus bulan depan.
Logam mulia ini naik hampir 2 persen setelah jatuh ke level terendah tiga mingguan awal pekan ini. Rebound emas juga dibantu oleh penurunan dolar AS ke level terendah tujuh mingguan.
Emas juga didukung oleh data yang kuat Jumat dari China, yang menunjukkan optimistis ekonomi, dan berita dari hasil tambang di Afrika Selatan menunjukkan pelemahan.
"Kelemahan dalam dolar AS menyebabkan beberapa short-covering emas," kata dealer dan refiner Lee Cheong Dealer, Ronald Leung, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (10/8/2013).
Dolar AS diperdagangkan di dekat level terendah tujuh mingguan, setelah jatuh selama lima sesi berturut-turut. Investor nampaknya mencari alasan untuk meninggalkan dolar AS, setelah China menunjukkan angka perdagangan yang kuat.
"Kami mengharapkan lebih banyak profit taking jika kita perdagangan di atas USD1.320-USD1.322. Angka ini diperlukan untuk naik dan bertahan di atas USD1.331," kata seorang pedagang di AS.
Emas jenis Spot naik USD1 menjadi USD1.310,21 per troy ons, setelah mencapai titik terendah dalam tiga minggu di USD1.272,64 per troy ons, karena kekhawatiran Federal Reserve akan mulai menghentikan pembelian obligasi bulanan senilai USD85 miliar.
SPDR Gold Trust, perdagangan terbesar emas di dunia yang didukung exchange-traded fund, tercatat naik 1,2 ton, sehingga total kepemilikan ke 909,33 ton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar